Perbedaan Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa, L) Dengan Penerapan Sarana Produksi Spesifik Lokal Dan Non Spesifik Lokal Di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur

  • Abdurrachman Abdurrachman Fakultas Pertanian Universitas Samudra
  • afrida hanum Alumni Fakultas Pertanian Universitas Samudra
Keywords: Padi, Spesifik Lokal, Pendapatan

Abstract

Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui perbedaan pendapatan padi sawah yang menggunakan sarana produksi spesifik lokal dan non sarana produksi spesifik lokal di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah yang banyak terdapat usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan sarana produksi non spesifik lokal. Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur memiliki 23 desa, kemudian dari 23 desa tersebut terdapat 22 desa yang memiliki usahatani padi sawah kemudian diambil 5 desa sebagai desa sampel. Jumlah petani sampel usahatani padi sawah di daerah penelitian berdasarkan penerapan sarana produksi spesifik lokal berjumlah 24 orang dan sarana produksi non spesifik lokal berjumlah 24 orang.

Rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu berumur 45 tahun dengan pendidikan rata-rata 10 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang, sedangkan rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu berumur 48 tahun, dengan pendidikan rata-rata 9 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang.

Rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu seluas 0,59 hektar, sedangkan rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu seluas 0,24 hektar.

Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu sebesar Rp. 9.463.365 per usahatani dan Rp. 15.934.099 per hektar sedangkan rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu Rp. 5.656.230 per usahatani dan Rp. 23.463.342 per hektar.

Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji t diperoleh t cari = 3,20 sedangkan t tabel pada df 0,05 = 2,013 dan pada df 0,01 = 2,687. Ini berarti t cari > t tabel pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan dan pada tingkat kepercayaan 99% t cari > t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis  Ha terima dan Ho ditolak. Artinya ada perbedaan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal.

Published
2017-11-08
How to Cite
Abdurrachman, A., & hanum, afrida. (2017). Perbedaan Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa, L) Dengan Penerapan Sarana Produksi Spesifik Lokal Dan Non Spesifik Lokal Di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Penelitian Agrisamudra, 4(2), 77-86. https://doi.org/10.33059/jpas.v4i2.287
Section
Articles