TINGKAT SERANGAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO (Phytophthora palmivora L.) DAN KEHILANGAN HASIL TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN DARUL IHSAN KABUPATEN ACEH TIMUR

  • Muhammad Fajar Zikri Universitas Samudra
  • Cut Mulyani Universitas Samudra
  • Yenni Marnita Universitas Samudra
Keywords: Tanaman kakao, P. palmivora, penyakit busuk buah

Abstract

Indonesia merupakan salah satu satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas di dunia dan termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Pantai Gading  dan Ghana, yakni dengan nilai produksi tahunannya 593.331 ton dimana 94,78% hasil produksi kakao Indonesia berasal dari perkebunan rakyat. Sebagian besar perkebunan kakao di kabupaten Aceh merupakan perkebunan rakyat. Salah satu wilayah penghasil kakao di Aceh yaitu Kabupaten Aceh Timur di Kecamatan Darul Ihsan. Terdapat lima desa penghasil kakao di kecamatan Darul Ihsan yaitu, Lhok Leumak, Seuneubok Teungoh, Lhok Meureu, Panton Meureubo dan Seuneubok Kulam. Rendahnya produktivitas tanaman kakao merupakan masalah klasik yang hingga kini masih sering di hadapi. Selain penyaki busuk buah kakao, serangan Vascular Streak Dieback/VSD yang disebabkan oleh jamur Oncobasidium theobromae dan Penggerek Buah Kakao (PBK) yang disebabkan hama Conophomorpha cramenella juga menjadi masalah utama di beberapa daerah produksi kakao. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase dan intensitas serangan busuk buah kakao di Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur serta mengetahui tingkat kehilangan hasil akibat serangan penyakit busuk buah kakao di Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik observasi dengan pengambilan contoh (sampling) pada tanaman yang memiliki kriteria yang akan diamati. Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase dan intensitas serangan penyakit busuk buah kakao P. palmivora tertinggi yaitu pada kebun dengan kriteria tidak terawat dengan nilai 71,21% dan 32,27% yaitu pada Desa Lhok Meureu. Persentase dan intensitas serangan penyakit busuk buah kakao P. palmivora yang terendah terdapat pada kriteria kebun terawat dengan nilai masing-masing 36,79% dan 11,64% yaitu pada Desa Lhok Leumak. Kehilangan hasil akibat meningkatnya intensitas serangan penyakit busuk buah kakao P. palmivora di Kecamatan Darul Ihsan mencapai 481,78 Kg/Ha/tahun dengan intensitas serangan rata-rata 24,77%. Tingginya persentase serangan dan intensitas serangan penyakit ini diantaranya dikarenakancara budidaya yang tidak tepat, sanitasi lingkungan yang buruk, tidak adanya perawatan lahan pertanaman, curah hujan dan kelembaban yang tinggi.

Kata kunci:Tanaman kakao, P. palmivora, penyakit busuk buah

Published
2022-12-31