STUDI ANALISIS VEGETASI GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI UNIT USAHA MARIHAT PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA

  • Lipaccoi Turnip Universitas Samudra

Abstract

Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu komoditas penting karena peranannya yang cukup besar dalam mendorong perekonomian rakyat, terutama bagi petani perkebunan. Komoditas kelapa sawit di Indonesia dewasa ini telah menjadi tanaman primadona dan memiliki prospek masa depan yang sangat cerah. Usaha kelapa sawit yang diintroduksi oleh Adrien Heller menjadikan kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan perkebunan nasional. Perkembangan kelapa sawit di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan luas areal budidaya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (2018), peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit dari 4 713 435 ha pada tahun 2007 menjadi 10 465 020 ha pada tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara analisis vegetasi gulma pada kelapa sawit dan mampu mengidentifikasi spesies gulma yang ada pada kelapa sawit. Metode yang digunakan metode kuadran dengan ukuran plot 5 x 5 m sebanyak 5 plot, yang terdiri dari 2 ulangan. Pengambilan gulma dilakukan dengan menggunakan kuadran yang berukuran 50 x 50 cm. Maka diperoleh 6 Gulma yang ditemukan yaitu Asistasia gangetika, Mikania micrantha, Borreria setidents, Sorgum halapense, Ageratum houstanium, Setania palmifolia. Adapun gulma dominan yang ditemukan pada tabel diatas adalah spesies Asystasia gangetica dan gulma dominan yang ditemukan adalah spesies Ageratum houstanium.

Published
2019-06-17