ANALISIS TINGKAT KELELAHAN PEKERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA PADA STASIUN PEREBUSAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH JAMBI

  • Amri Universitas Samudra
  • Sri Meutia Universitas Samudra

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu produk perkebunan yang memiliki nilai tinggi dan industrinya termasuk padat karya Proses produksi di Pabrik kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara IV Bah Jambi dimulai dengan mengolah bahan baku sampai menjadi produk, yang bahan bakunya adalah (TBS) Tanda Buah Segar kelapa sawit Salah satu stasiun yang banyak membutuhkan tenaga kerja manusia adalah stasiun perebusan, dimana pada stasiun perebusan ini masih menggunaan pekerjaan secara manual. Pekerjaan yang dilakukan pada aktivitas perebusan membutuhkan tenaga (fisik) dan konsentrasi tinggi serta bersifat bergerak dan berpindah-pindah. Jenis pekerjaan ini dapat menimbulkan stress pada sekelompok otot rangka dan menyebabkan terjadinya kelelahan otot. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan yaitu para pekerja sering mengalami kelelahan yang disebabkan oleh bahan material yang berat dan peralatan kerja kurang mendukung pada aktivitas perebusan. Berdasarkan permasalahan diatas maka diperlukan adanya analisis untuk mengetahui tingkat kelelahan dan bagian tubuh yang sering mengalami keluhan pada saat bekerja menggunakan metode Nordic Body Map yaitu pengukuran subyektif untuk mengukur rasa sakit otot para pekerja. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kelelahan kerja menggunakan metode Nordic Body Map didapatkan pada pekerja 1 yaitu sarni mengalami keluhan sakit pinggang dan sakit pada betis kiri dengan  tingkat kelelahan 55,08%, Pekerja 2 yaitu Pospan Batubara mengalami keluhan sakit pinggang dan sakit pada kedua betis dengan tingkat kelelahan 59,53%, Pekerja 3 yaitu M. Sinaga mengalami keluhan sakit pada kedua bahu, sakit pinggang dan sakit pada kedua betis dengan tingkat kelelahan 61,77%, pekerja 4 yaitu Samsul mengalami keluhan sakit pada punggung dan betis kiri dengan tingkat kelelahan (52,42%).

References

[1] Akmad Mangga Barani, (2015) Ergonomi Konsep Dasar & Aplikasinya. 1th ed. Jakarta, Guna Widya
[2] Bridger, A. (1995). Physiological Aspects of Neoromuscular Function. USA. Marcel Dekker Inc.
[3] Kilbon, (1992), Physical Work Capacity. Dalam: Battacharya, A. & Mc Glothin, J. D. eds. Occupational Ergonomic. Marcel Dekker Inc. USA: 219-232
[4] Kurniawan (1995). Bunga Rampai Ergonomi. Denpasar. Universitas Udayana
[5] David & Muller, (1962). Physical Work Capacity. Dalam: Battacharya, A. & Mc Glothin, J. D. eds. Occupational Ergonomic. Marcel Dekker Inc. USA: 219-232
[6] Proceeding lokakarya I-111. (1994-1996). Methods Engineering. Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi: Teknik Industri ITB [7] A. S. Hussein, Metode Design Thinking untuk Inovasi Bisnis. Universitas Brawijaya Press, 2018.
[8] Rodahl, K, 1989, The Physiology of Work, London, New York, Philadelphia, Tailor & Francis
[9] Sudjana. (1994). Desain dan Analisis Eksperimen; Bandung. Tarsito.
[10] Suma’mur, P.K. (1982). Ergonomi untuk Produktivitas Kerja. Jakarta. Yayasan Swasembada Karya
[11] Sutalaksana, Iftikar Z.(1979). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung. MTI - ITB.
[12] Tarwaka, dkk. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta; UNIBA Press.
[13] Wignjosoebroto. (2000). Ergonomi dan Produktivitas Kerja. Jakarta: depdikbud, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Published
2022-10-01