Efektifitas Penggunaan Limbah Bioflok Budidaya Ikan Lele Sebagai Inokulum Untuk Memulai Siklus Produksi Baru
Abstract
Air limbah budidaya ikan yang menggunakan sistem bioflok diujicobakan sebagai starter dalam media pemeliharaan untuk memperpendek waktu tunggu diantara dua siklus produksi ikan lele. Empat dosis limbah yang berasal dari siklus produksi sebelumnya dijadikan sebagai perlakuan. Efektivitas keempat dosis tersebut diuji terhadap beberapa variabel pertumbuhan, nisbah konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan lele. Hasil analisis data menunjukkan bahwa air limbah bioflok dapat digunakan untuk memulai siklus budidaya baru karena tidak mengakibatkan hasil yang buruk terhadap benih ikan lele. Hasil terbaik ditunjukkan oleh kelompok yang kedalam media pemeliharaannya ditambahkan 50% limbah bioflok. Kelompok ini menunjukkan laju pertumbuhan harian sebesar 1,9%. Namun tingkat kelangsungan hidup pada kelompok ini hanya mencapai 78%. Hasil ini tidak lebih baik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian sebelumnya, dimana pembuatan bioflok dimulai dari awal. Lebih jauh lagi, pemberian dosis limbah bioflok yang tinggi dapat berakibat fatal karena tingginya angka mortalitas pada benih.