Gerakan OVOP di Kota Banda Aceh

Identifikasi Potensi Produk Industri Kreatif sebagai Produk Unggulan Gampong

Keywords: OVOP, Daya saing, Industri kreatif, Produk unggulan gampong

Abstract

Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengembangan produk OVOP di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh merupakan daerah pertama di Provinsi Aceh yang telah mengembangkan produk industri kreatif melalui pendekatan OVOP. Temuan ini menunjukkan bahwa, pada tahun 2016 telah diidentifikasi sebanyak 368 produk dari 90 gampong. Proses produksi masih dilakukan secara manual, menggunakan mesin semi otomatis hingga mesin otomatis. Pemasaran produk juga telah dilakukan dengan menggunakan berbagai saluran pemasaran, baik dipasarkan sendiri oleh pemiliknya langsung, melalui agen auat distributor, maupun secara online. Di samping itu, wilayah pemasarannya telah menjangkau pasar dalam provinsi, pasar nasional, dan luar negeri. Temuan penting lainnya adalah sebagian besar industri tersebut belum memiliki izin usaha dan izin edar. Diperlukan partisipasi aktif untuk bersinergi dari pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi dalam mendorong pengusaha tersebut supaya mampu memproduksi produk lokal yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.

References

ASEAN. (2014). Improvement Rural Living Condition Through One Village One Product (OVOP) Movement. Jakarta.

Claymone, Y., & Jaiborisudhi, W. (2011). A Study on One village One Product Project (OVOP) in Japan and Thailand as an Alternative of Community Development in Indonesia: A Perspective on Japan and Thailand. International Journal of East Asian Studies, 16(1), 51–60.

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM. (2016). Produk UMKM Banda Aceh. Banda Aceh: Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM.

Haraguchi, N. (2008). The One-Village-One-Product (OVOP) movement: What it is, how it has been replicated, and recommendations for a UNIDO OVOP-type project (No. 03). Vienna.

Hirohata, N. (2013). One Village One Product movement in Laos. International Journal of Engineering Innovation and Management, 3, 31–35.

Kurokawa, K., Tembo, F., & Velde, D. (2010). Challenges for the OVOP movement in Sub-Saharan Africa-Insights from Malawi, Japan and Thailand (Vol. 44). London: Overseas Development Institute.

Kurokawa, K., Tembo, F., & Willem, D. (2010). Challenge for the OVOP Movement in Sub-Saharan Africa (No. 18). Tokyo.

Li, N., & Schumann, F. R. (2013). The One Village One Product (OVOP) Model and Economic Development on Guam. Journal of Economics and Economic Education Research, 14(3), 21–33.

Mardhani, M., & Syahputra, R. (2017). Strategi Pengembangan Industri Kreatif Subsektor Kerajinan dalam Menghadapi Persaingan pada Era Asean Economic Community di Kota Langsa. Jurnal Serambi, 4(1), 9–14.

Murayama, H. (2012). Significance of the Regional One-Product Policy: How to use OVOP/OTOP movements. Thailand: Thammasat Printing House.

Murayama, H. (2015). OVOP to the world: Japan’s experience for regional vitalization. OVOP Workshop in Kuching.

Mutia, R., Aswadi, K., Hasan, I., & Mardhani, M. (2018). Identifying of Creative Industries through OVOP Movement : An Empirical Evidence from Aceh , Indonesia. In International Conference on Economic and Social Science (ICON-ESS). Banda Aceh.

Norn, V. (2009). Applicability of the OVOP Movement in rural tourism development. International Journal of Social and Cultural Studies, 2(3), 93–112.

Republik Indonesia, K. P. (2012). Buku Petunjuk Teknis Penilaian, Klasifikasi dan Pembinaan OVOP. Jakarta: Kementerian Perindustrian.

Rizal, M., & Setianingsih, D. (2017). Market Orientation, Entrepreneurship Orientation And Performances Of Micro Small And Medium Entreprise–MSMEs: Evidence From Langsa And Kuala Simpang, Indonesia. In International Conference on Science, Technology and Modern Society (Vol. 1, No. 1, pp. 158-167).

Rizal, M., & Setianingsih, D. (2017). Market Orientation , Entrepreneurship Orientation And Performances Of Micro Small And Medium Entreprise – MSMEs. In International Conference on Science Technology and Modern Society. Langsa: Universitas Samudra. Retrieved from https://ejurnalunsam.id/index.php/icstms/article/view/569

Schumann, F. R. (2016). A Study of One Village One Product ( OVOP ) and Workforce Development : Lessons for Engaging Rural Communities around the World, (671), 1–23.

Thu, N. T. A. (2013). One Village One Product (OVOP) in Japan to One Tambon One Product (OTOP) in Thailand : Lessons for Grass Root Development in Developing Countries. Journal of Social and Development Sciences, 4(12), 529–537.

United Nations Industrial Development Organization (UNIDO). (2002). Creative Industries and Micro & Small Scale Enterprise Development: A Contribution to Poverty Alleviation. https://doi.org/Project XP/RAS/05/002

Yamazaki, J. (2010). A Comparative Analysis of One Village One Product (OVOP) and its Replicability in International Development. Institute of Social Studies.

Published
2018-12-20
How to Cite
Aswadi, K., Mutia, R., Elidar, E., & Mardhani, M. (2018). Gerakan OVOP di Kota Banda Aceh. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 7(2), 199. https://doi.org/10.33059/jmk.v7i2.916

Most read articles by the same author(s)