Abstract
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk hayati dan jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada lahan kering. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor pupuk hayati dengan notasi (P) dan mulsa organik dengan notasi (M Penelitian ini dilaksanakan di Desa Perkebunan Pulau Tiga dengan ketinggian tempat 25 m diatas permukaan laut (dpl) dan waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2021. Perlakuan jenis pupuk hayati berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 4, 6 dan 8 MST, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, produksi per plot, bobot 100 biji dan jumlah bintil akar dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 MST. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan P2 yaitu pupuk hayati bioboost. Perlakuan jenis mulsa organik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 4, 6 dan 8 MST, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, produksi per plot, bobot 100 biji dan jumlah bintil akar dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 MST. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan M2 yaitu mulsa organik jerami. Interaksi antara berbagai jenis pupuk hayati bioboost dan mulsa organik jerami berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 2 MST dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Kombinasi terbaik dijumpai pada kombinasi perlakuan P2M2 (pupuk hayati bioboost dan mulsa organik jerami)