INTERPRETASI DATA GEOMAGNET MENGGUNAKAN TRANSFORMASI TILT DERIVATIVE UNTUK PEMETAAN PATAHAN DI PULAU WEH
Abstract
Segmen Seulimum merupakan salah satu segmen aktif dari Patahan Sumatera. Segmen ini diketahui sudah lama tidak mengalami gempa bumi, sehingga diperkirakan berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo yang besar. Pulau Weh merupakan bagian dari jalur segmen Seulimum. Saat ini Pulau Weh sedang berkembang menjadi kawasan Free Trade Zone (FTZ) dalam bidang pemukiman, pariwisata, pelabuhan juga perikanan, sehingga penting diketahui bagaimana jalur patahan yang terdapat di Pulau Weh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jalur patahan di Pulau Weh menggunakan metode geomagnet. Metode geomagnet merupakan salah satu metode geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan bumi untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Pengambilan data dilakukan sebanyak 204 titik dengan jarak antar titik 500 meter di seluruh Pulau Weh menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM). Pengolahan data dasar seperti koreksi diurnal dan koreksi International Geomagnetic Reference Field [IGRF] digunakan untuk memperoleh data intensitas magnetik total. Kemudian diterapkan transformasi Tilt Derivative untuk mempermudah interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebaran patahan sebanyak 13 patahan dengan orientasi timur laut- tenggara Pulau Weh. Orientasi ini sesuai dengan arah patahan Sumatera.
References
Sieh, K., & Natawidjaja, D. (2000). Neotectonics Of The Sumatran Fault, Indonesia. Journal Of Geophysical Research, 105.
Ito, T., Gunawan, E., Kimata, F., Tabei, T., Simons, M., Meilano, I., Sugiyanto, D. (2012). Isolating Along-Strike Variations In The Depth Extent Of Shallow Creep And Fault Locking On The Northern Great Sumatran Fault. Journal Of Geophysical Research, 117(510), 1–16.
Ghosal, D., Singh, S. C., Chauhan, A. P. S., & Hananto, N. D. (2012). New Insights On The Offshore Extension Of The Great Sumatran Fault, Nw Sumatra, From Marine Geophysical Studies. Geochemistry, Geophysics, Geosystems, 13(1), 1–18. Https://Doi.Org/10.1029/2012gc004122
Badan Pusat Statistik, Statistik Indonesia. 2018
Undang - Undang RI, Perdagangan dan Pelabuhan Sabang, Indonesia
Dirasutisna, O. S., & Hasan, R. (2005). Geologi Panas Bumi Sabang, Kota Sabang, Provinsi Aceh Nanggroe Darussalam. Pemaparan Hasil Kegiatan Survei Panas Bumi, 1–18. [6]
Blanco, D. F., Phillipon, M., & Hagke, C. Von. (2016). Structure And Kinematics Of The Sumatran Fault System In North Sumatra (Indonesia). Tectonophysics, (2015). Https://Doi.Org/10.1016/J.Tecto.2016.04.050
Nanda, M., Rizal, S., Abdullah, F., Idroes, R., Ismail, N. 2020. Mapping Faults Distribution Based On Dem Data For Regional Spatial Plan Assessment Of Sabang Municipality, Indonesia. International Journal Of Geomate. 197-204.
Blakely, R.J. 1995. Potential Theory In Gravity And Magnetic Applications, Cambridge University Press, Usa.
Verduzco, B., Fairhead, J. D., Green, C. M. And Mackenzie, C., 2004. New Insights Into Magnetic Derivatives For Structural Mapping. Seg The Leading Edge February, 116-119.
Ma, G., Li, L. 2012. Edge Detection In Potential Fields With The Normalized Total Horizontal Derivative. Computers & Geosciences 41 (2012) 83–87.
Cordell, L. 1979. Gravimetric Expression Of Graben Faulting In Santa Fe Country And The Espanola Basin, New Mexico: New Mexico. Geol. Soc. Guidebook, 30th Field Conf., 59-64.
Cordell, L., And Grauch, V. J. S., 1985, Mapping Basement Magnetization Zones From Aeromagnetic Data In The San Juan Basin, New Mexico, In Hinze, W. J., Ed., The Utility Of Regional Gravity And Magnetic Anomaly. Geophysics, 181-197.