JAULUNG WISMAR SARAGIH DAN IDENTITAS GEREJA ETNIK KOMUNITAS KRISTEN SIMALUNGUN SUMATRA TIMUR DALAM ERA POSKOLONIAL

  • Hartutik Universitas samudra
Kata Kunci: Jaulung Wismar Saragih, Gereja, Etnis Simalungun Sumatra Timur, dan Poskolonial.

Abstrak

Permasalahan dalam penelitian kepustakaan ini ialah munculnya sosok Jaulung Wismar Saragih (JWS) sebagai pioner dari berdirinya gereja etnik Simalungun Sumatra Timur. Tujuan dari penelitian kepustakaan ini untuk mengetahui biografi JWS, datangnya kristen di Simalungun pada masa Kolonial, dan usaha-usaha JWS dalam mendirikan gereja etnik komunitas kristen Simalungun. Penelitian ini merupakan library research dengan metode penelitian historis melalui tahapan heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan JWS merupakan salah satu tokoh penggerak dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap tatanan kehidupan umat kristen di Simalungun. Pada masa kolonial, kiprah JWS sebagai penentang kebijakan-kebijakan para zendeling RMG yang terjadi pada beberapa lini kehidupan. Permasalahan muncul ketika orang-orang Simalungun merasa terdiskriminasikan oleh pemerintah kolonial yang mana para pendatang lebih diutamakan dalam keterlibatan administrasi pemerintahan. Permasalahan berlanjut dalam ranah kekristenan antara pendatang dengan penduduk setempat sehingga muncul hegemoni perlawanan kemudian berangsur-angsur dalam era poskolonial berdirilah gereja etnik setempat sebagai simbol penguatan jati diri lokalitas. Sehingga secara nyata dapat kita lihat bahwa JWS dalam hidupnya menerima unsur baru kekristenan melalui zending dan juga gagasan Sosial Progress, serta emansipasi melalui zending beserta kultur Barat-Kolonial yang singgah di daerah Simalungun. Dalam hal itu terdapat proses-proses konfliktual, resistensi dan juga adaptasi terhadap unsur asing yang muncul. Implikasi dari penelitian ini ialah pentingnya sebuah identitas keagamaan suatu etnisitas sehingga dapat menjadi semangat pemersatu secara simbolis. Keterbatasan dalam penelitian ini hanya membahas seputar Simalungun dan gereja etnis dalam era poskolonial dan tinak berlanjut kepada pembahasan terhadap perkembangan kondisi masa kini. 

Referensi

Aritonang, Jan S. 1998. Sejarah Pendidikan Kristen di Tanah Batak: Sebuah Telaah Historis-Teologis atas Perjumpaan Orang Batak dengan Zending Kususnya RMG di Bidang Pendidikan 1861-1940. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hoekema, A.G. 1997. Berpikir Dalam Keseimbangan Yang Dinamis: Sejarah Lahirnya Teologi Protestan Nasional di Indonesia [Sekitar 1860-1960]. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Purba, Mansen. 1993. Pengantar Untuk Jaulung Wismar Saragih, Rondahaim: Sebuah Kisah Kepahlawanan Menentang Penjajah di Simalungun. Medan: Bina Budaya Simalungun
Puba, Kenan & Purba, J.D. 1995. Sejarah Simalungun. Jakarta: Bina Budaya Simalungun.
Verkuyl, J. 1958. Ras, Geredja, Negara Etika Politika Djilid II/3 Dari Etika Kristen. Jakarta: Badan Penerbit Kristen.
Verkuyl, J. 1966. Etika Kristen dan Kebudajaan Djilid II/4 dari Etika Kristen. Jakarta: Badan Penerbit Kristen.
Soegiharto, L.M. 1990/1991. Pendidikan Agama Katolik (Buku Penunjang Perkuliahan). Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas.
Sinaga, Martin Lukito. 2004. Identitas Poskolonial “Gereja Suku” Dalam Masyarakat Sipil: Studi Tentang Jaulung Wismar Saragih dan Komunitas Kristen Simalungun. Yogyakarta: LKiS.
Diterbitkan
2022-02-01