Pengaruh Kematangan Buah Terhadap Massa Jenis Pisang Ambon
Abstract
Pisang (Musa paradisiaca) merupakan komoditas hasil pertanian yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Pisang merupakan salah satu hasil tanaman yang potensi produksinya yang cukup besar setiap tahun namun memiliki masa simpan yang singkat dan cepat mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kematangan buah terhadap besar massa jenis pisang ambon atau perubahan massa jenis pisang seiring bertambahnya kematangan pisang ambon. Metode penelitian ini yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada 10 sampel pisang ambon selama 6 hari. Percobaan ini dimulai dengan pengukuran massa dengan timbangan digital. Langkah pertama adalah memastikan bahwa skala pada timbangan menunjukkan angka nol. Langkah kedua adalah menghitung volume pisang, yaitu menyiapkan gelas ukur yang sudah diisi dengan 1750 ml sebagai volume awal (V0).Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata massa jenis pisang pada hari pertama sebesar 0.932 gr/ml, hari kedua 0.93 gr/ml, hari ketiga 0.929 gr/ml, hari keempat 0.916 gr/ml, hari kelima 0.92 gr/ml, dan hari terakhir 0.89 gr/ml. Indikator kematangan buah pisang mengalami perubahan setiap harinya. Ada 7 pengelompokan warna yaitu hijau, hijau dengan sedikit kuning (sebagian besar warnanya hijau, namun ada sedikit semburat warna kuning), hijau kekuningan (warna hijau lebih cerah dan merata), Kuning kehijauan (kuning lebih mendominasi hijau), kuning, kuning bercak coklat, kuning kecoklatan (menunjukkan pisang mulai busuk). Massa jenis pisang berkurang seiring dengan bertambahnya kematangan buah pisang. Hal ini dikarenakan penurunan massa saat kehilangan komponen amilum menjadi karbondioksida dan glukosa. Penelitian menunjukkan bahwa massa jenis pisang ambon yang berbanding lurus dengan massa pisang dan berbanding terbalik dengan volumenya berkurang seiring dengan kematangan pisang ambon.
Kata kunci: Kematangan Buah, Massa jenis, Pisang Ambon.
ABSTRACT
Banana (Musa paradisiaca) is an agricultural commodity that is favored by the people of Indonesia. Banana is one of the crops that has a large production potential every year but has a short shelf life and is quickly damaged. This study aims to determine the relation of fruit maturity on the density of ambon banana or the changes in density of bananas along with the increasing maturity of ambon banana. The data collection method is by doing experiments on 10 samples of ambon banana for 6 days. This experiment begins with measuring mass with a digital scale. The first step is to make sure that the scale on the scale shows zero. The second step is to calculate the volume of bananas, which is to prepare a measuring cup that has been filled with 1750 ml as the initial volume (V0).The results showed that the average density of bananas on the first day was 0.932 gr / ml, the second day was 0.93 gr / ml, the third day was 0.929 gr / ml, the fourth day was 0.916 gr / ml, the fifth day was 0.92 gr / ml, and the last day 0.89 gr / ml. The banana ripeness indicator changes every day. There are 7 color groupings, namely green, green with a little yellow (most of the color is green, but there is a slight tinge of yellow), yellowish green (green color is brighter and more evenly distributed), greenish yellow (yellow dominates green), yellow, yellow with brown spots , brownish yellow (indicating the bananas are starting to rot). The density of bananas decreases with increasing maturity of bananas. This is due to the decrease in mass when the starch component loses into carbon dioxide and glucose.Research shows that the density of ambon banana which directly proportional to the mass of banana and inversely proportional to its volume decreases with maturity of Ambon banana.
Keywords: Fruit Maturity, Density, Banana Ambon.