Kajian Etnobotani Tanaman Obat Masyarakat Desa Penyangga di Sekitar Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi

  • Mushoffa Mushoffa Universitas Bakti Indonesia
  • Agus Wijaksono Universitas Bakti Indonesia
  • Muhammad Khalil Universitas Samudra
Keywords: Etnobotani, tumbuhan obat, desa penyangga, Taman Nasional Alas Purwo

Abstract

Kajian etnobotani memberikan manfaat plasma nutfah yang sangat besar bagi kehidupan salah satunya sebagai sumber pengobatan alami dari alam. Tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat banyak sekali di temukan di ekosistem alami salah satunya di Taman Nasional. Kawasan Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi kaya akan flora dan fauna ada sekitar 584 jenis tumbuhan berpotensi mempunyai khasiat obat yang menghuni konservasi ini terdiri dari rumput, herba, semak dan pepohonan yang masih belum banyak diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar taman nasional maupun masyarakat di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis, bagian atau organ, dan bagaimana cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat desa penyangga di sekitar Taman Nasional alas purwo. Metode penelitian menggunakan metode survey dengan teknik wawancara yang disertai dengan keterlibatan aktif peneliti dalam kehidupan masyarakat setempat Participatory Etnobotanical Appraisal (PEA). Berdasarkan hasil penelitian Terdapat 35 Jenis tumbuhan dari 19  famili  yang dimanfaatkan  sebagai obat oleh masyarakat desa penyangga Taman Nasional Alas Purwo yakni Desa Kalipait  dan Desa Grajagan. Bagian  dari  tumbuhan yang dimanfaatkan ada 11 bagian diantarannya adalah biji, getah, akar, kulit, batang, dan daun, bunga,  umbi,  rimpang, buah,  dan  semua bagian  tumbuhan. Masyarakat  biasa  memanfaatkan  cara  pemanfaatan tumbuhan diantaranya adalah diparut, digosok,  dikucak, ditempel, ditumbuk, direbus, dibungkus, diremas dan diasar.

Author Biographies

Mushoffa Mushoffa, Universitas Bakti Indonesia

Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Bakti Indonesia
Kampus Terpadu Bumi Cempokosari, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur, 68482, Indonesia

Agus Wijaksono, Universitas Bakti Indonesia

Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Bakti Indonesia
Kampus Terpadu Bumi Cempokosari, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur, 68482, Indonesia

Muhammad Khalil, Universitas Samudra

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Samudra
Jl. Prof. Dr. Syarief Thayeb, Langsa, Aceh, 24416, Indonesia

Published
2022-11-09
Section
Articles