PENGUATAN PENDIDIKAN DI MEUNASAH SEBAGAI BENTENG KEIMANAN MASYARAKAT ACEH

SUATU STUDI DI KOTA LANGSA, ACEH

  • Aulia Rahman
  • Hanafiah Hanafiah
  • Madhan Anis

Abstract

Sebagai satu-satunya wilayah di Indonesia yang menerapkan Syari’at Islam, tentu saja pembinaan nilai-nilai keislaman perlu mendapatkan tempat yang istimewa. Terlebih lagi pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali hal-hal yang dapat menyebabkan menurunnya nilai-nilai keislaman bagi masyarakat Aceh yang salah satu indikatornya yaitu lembaga meunasah sudah mulai ditinggalkan terutama di perkotaan, seperti misalnya di Kota Langsa. Akibatnya, sudah ada tanda-tanda yang menunjukkan penurunan nilai-nilai keislaman masyarakat Aceh, khususnya di Kota Langsa. Contoh yang dapat diukur terkait penurunannya tersebut adalah banyaknya kasus-kasus yang ditangani oleh dinas syari’at Islam (polisi Syari’at Islam) seperti judi, mabuk-mabukan, dan Zina. Meunasah merupakan salah satu lembaga keagamaan dan adat di Aceh yang memiliki kemampuan untuk melakukan penguatan nilai-nilai keislaman di Aceh. Dengan demikian, dilakukannya penguatan lembaga meunasah akan sangat membantu dalam pelaksanaan Syari’at Islam di Aceh pada umumnya dan Kota Langsa pada khususnya. Adapun yang dijadikan tempat penelitian adalah 5 (lima) meunasah yakni Meunasah At-Taqwa Gampong Jawa, Meunasah Al-Ikhlas BTN Asamera Matang Seulimeng, Meunasah Gampong Sungai Pauh Tanjong, Meunasah Al-Muhtadin Gampong Daulat, Meunasah Babussalam Gampong Tengoh.

References

Abudin Nata. 2001. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Grasindo bekerja sama dengan IAIN Jakarta.
Asep Suryana. 2007. Tahapan-Tahapan Penelitian Kualitatif. Bahan Ajar Universitas Pendidikan Indonesia.
Badruzzaman Ismail. 2002. Mesjid dan Adat Meunasah Sebagai Sumber Energi Budaya Aceh, Banda Aceh: Majelis Pendidikan Daerah Provinsi NAD.
Gumilar Rusliwa Somantri, Memahami Metode Kualitatif, dimuat dalam Jurnal MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005: 57-65
Lexy J Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Miles, M.B & Huberman, A.M. 1992. Qualitative Data Analysis, a.b. Tjetjep Rohendi R, Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Mohd. Syukri Yeoh Abdullah, Zawiyah Shaykhkuala: Pusat Penyebaran Islam di Alam Melayu Abad Ke-17 Masihi, dimuat dalam Sari - International Journal of the Malay World and MCiovhildis Saytiuoknr i2 Y7(e2o)h ( 2A0b0d9u)l:l a8h7-18178.
Muhammad Rizal, Muhammad Iqbal. Institusi Pendidikan Islam di Nusantara pada masa Awal; (Kajian Terhadap Meunasah, dayah, Rangkang), dimuat alam http. www.download.portalgaruda.org/article.php?article=261158&val=7046&title=INSTITUSI%20PENDIDIKAN%20ISLAM%20DI%20NUSANTARA%20PADA%20MASA%20AWAL%20(Kajian%20Terhadap%20Meunasah,%20Dayah%20dan%20Rangkang). Muhammad Ibrahim dkk. 1981. Sejarah Pendidikan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah Budaya, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
Sabirin, Meunasah dan Ketahanan Masyarakat Gampong, Jurnal Ilmiah Peuradeun, Vol II, No.2 ,. May 2014.
Sadli, M. Z.A. 2001, Pendidikan Islam di Kesultanan Aceh: Ulama, Meunasah dan Rangkang, dalam Abudin Nata, (ed.), Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-
Published
2019-01-23
How to Cite
Rahman, A., Hanafiah, H., & Anis, M. (2019). PENGUATAN PENDIDIKAN DI MEUNASAH SEBAGAI BENTENG KEIMANAN MASYARAKAT ACEH. SEUNEUBOK LADA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial, Budaya Dan Kependidikan, 4(1), 1-10. Retrieved from https://ejurnalunsam.id/index.php/jsnbl/article/view/1086

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>