Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) Krueng Jambopapeun Kabupaten Aceh Selatan
Abstract
Pertumbuhan pendapatan perkapita rata-rata di Kabupaten Tapak Tuan sampai tahun 2019 diperkirakan sebesar 6%, maka PLN Ranting Tapak Tuan dan Blang Pidie akan mengalami pertumbuhan penjualan lisrik rata-rata sebesar 6,5% dengan pertumbuhan beban sekitar 6,4% per tahun. Beban puncak pada tahun 2019 diperkirakan menjadi 17,7 MW. Dengan asumsi cadangan N-1 (masing-masing PLTD unit terbesar) maka daya mampu Pembangkit yang ada di subsistem Tapak Tuan sebesar 13,3 MW maka pada tahun 2013 akan mengalami deficit sebesar 0,35 MW dan akan terus meningkat bila tidak ada penambahan pembangkit baru atau pembangunan T/L 150 KV dan GI baru. Dengan memperhatikan data beban pada malam hari yang mencapai 13,378 MW dan dengan daya mampu pembangkit 15,090 MW, maka sistim ABDASEL hanya mempunyai cadangan daya yang kecil, yaitu 17,12 MW, ini berarti kurang dari 12%, sehingga perlu adanya tambahan daya pembangkit. Rencana PLTM Kr. Jambopapeun terletak di Desa Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh dengan memanfaatkan aliran dan tinggi jatuh yang terdapat pada DAS Krueng Jambopapeun. Pada tahap studi awal, PLTM Kr Jambopapeun memiliki debit rancangan 11,87 m³/s, tinggi jatuh efektif 107 m, kapasitas terpasang 10,8 MW dan kapasitas listrik dapat terjual 71,195 MWh/thn Dengan masuknya PLTM Jambopapen (10MW) dan PLTM Jambopapeun (10MW), diharapkan dapat menambah cadangan daya hingga 54%, yang cukup untuk mengantisipasi pertumbuhan kelistrikan yang diperkirakan 6% per tahun hingga 7 tahun kedepan, dengan asumsi bahwa kondisi pembangkit yang ada tetap beroperasi, serta cadangan dapat dipertahankan 30%.
Copyright (c) 2014 Lely Mastura, Abu Bakar, Hamdani Umar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
All copyright for all articles belongs to the authors.