Kajian Eksperimental Pengering Ikan Energi Surya Efek Rumah Kaca
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan wilayah perairan yang luas, sehingga sektor perikanan memainkan peranan yang cukup strategis. Sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Propinsi Aceh memiliki panjang pesisir pantai mencapai 1.660 km dengan luas perairan laut mencapai 295.370 km2, sehingga perikanan berpeluang menjadi pilar ekonomi lokal. Namun permasalahan umum yang dihadapi nelayan tradisional adalah pengelolaan dan penanganan hasil tangkapan, misalnya pada musim panen raya hasil ikan melimpah, menyebabkan harga jual menurun. Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi pasca panen mengawetkan produk hasil tangkapan laut. Pengawetan ikan biasanya dilakukan dengan cara pengeringan atau pendinginan. Pengeringan dapat dilakukan secara alamiah atau menggunakan peralatan bantu. Dalam kajian ini pengeringan dilakukan secara alamiah menggunakan prinsip pemanasan effeck rumah kaca. Pengeringan secara alamiah. Pada kajian ini penulis melakukan pengukuran temperatur ruang pengering, pengukuran temperatur udara luar alat pengering, pengukuran kecepatan angin diluar alat pengering, pengukuran radiasi matahari diluar alat pengering, pengukuran perubahan berat ikan selama proses pengeringan. Penelitian ini hanya meliputi pengujian alat pengering surya efek rumah kaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan air ikan akhir yang diperoleh adalah sekira 28 %, dengan waktu pengeringan selama 10 jam, dengan kandungan air awal sebesar 65%, maka laju pengeringan adalah 3,29 %/jam.
Copyright (c) 2014 Bujang Sugiono, Syamsul Bahri Widodo, Ahmad Syuhada
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
All copyright for all articles belongs to the authors.